Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Lilypie First Birthday tickers

Lilypie First Birthday tickers

Lilypie Breastfeeding tickers

Lilypie Breastfeeding tickers

Monday, February 11, 2008

Sajak Ummu Saif [saifulislam.com]


Sajak ini hampir membuatkan saya menitiskan airmata...

[click here to view original webpage]

Suamiku

Maaf di atas keluh dan resah

Aku tewas di medan jiwa ku

Kerna aku baru belajar

Belajar menjadi seorang mujahidah

Namun gagalku sementara cuma

Itulah iman dengan seribu gelombangnya

Kugagahi segala dengan doa dan cita

Kata-kataku mungkin hambar

Ia sekadar cerita hidupku

Isteri sepi menagih simpati

Agar dunia tahu dan restu

Pesan dari teman yang dikenali

”Wanita itu rusuknya bengkok

Luruskan..berhati-hati

Bertegas..jangan keras

Berlembut..jangan sampai reput”

Itulah hakikat seorang isteri


Suamiku

Suka duka, tangis ria

Resepi hidup kita selamanya


Suamiku

Kupohon sabar darimu

Agar aku redup di bawah payungmu

Agar aku terang di bawah sinarmu

Agar aku mekar di dalam cintamu


Pergilah suamiku

Medan itu lebar dan luas

Engkau mujahid untuk semua

Kan kuiringkan doa dan cinta

Agar syurga Allah diberi balas

Tenang dirimu dalam doaku

Tenang diriku dalam cintamu..


Ummu Saif

9 Februari 2008

Mampukah saya menjadi sekuat itu...?

4 comments:

Jamil said...

That is indeed a very nice poem. However, sometimes I get the impression that quite a few girls that I know of just aren't like that...

...although to be fair, the guys of our times aren't exactly that charming either.

sarahss said...

so...you're one of them?

heeee~~~ :P :P

Jamil said...

Oh, I do humbly admit that I am no good with the ladies. I tend to say unnecessary things at unnecessary moments in a conversation; most of the time which an awkward silence ensues afterwards.

sarahss said...

Given the circumstance is with your own species, perhaps it'd go vice versa?

(alamak matila kena kejar ngn parang lepas nie aaahaha :P)